Tak Ada Yang Tak Mungkin: Perubahan Nyata dari Gaharu Keluarga

Terinspirasi dari pelatihan Change Leaders Gaharu Keluarga, Mailana berhasil menggerakan ibu-ibu hebat kepala keluarga untuk membuktikan tak ada yang tak mungkin dalam menciptakan keluarga harmonis.
A little girl read changemaking book with her grandmother

Tak Ada Yang Tak Mungkin

Di akhir bulan Oktober 2022 menjadi momen yang tak terlupakan bagi saya, ketika saya diundang untuk mengikuti pelatihan Change Leaders Gerakan Pembaharu (Gaharu) Keluarga. Change Leaders adalah para fasilitator yang telah dilatih untuk mendampingi keluarga-keluarga. Terbesit keraguan untuk menerima undangan tersebut, bercampur rasa penasaran dengan istilah yang baru kali ini saya dengar. Pada akhirnya saya putuskan untuk menerima undangan tersebut.

Singkat cerita, sampailah saya di Saung Dolken Bogor, Jawa Barat sebagai peserta pelatihan. Selama 3 hari ikut pada sesi pelatihan, saya menjadi paham mengenai Gaharu Keluarga. Banyak hal menarik yang saya dapatkan dari program ini termasuk tugas-tugas yang akan saya jalankan. Tentunya, ini semua akan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi saya.

Mailana Ashoka Indonesia Family Changemaking Change Leader

 

Pertemuan Pertama yang Menyadarkan

Sebagai pendamping di Pekka atau Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga, sejujurnya ada keraguan saya untuk menjalankan tugas membangun sebuah Gerakan Pembaharu Keluarga. Keraguan ini dilandasi oleh latar belakang anggota kelompok Pekka, yang mayoritas merupakan para perempuan kepala keluarga yang bekerja dari pagi hingga sore hari untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya.

Pada situasi ini, saya dapat memahami waktu yang dimiliki oleh para Ibu tersebut sangat terbatas. Pertanyaan seperti, "Apakah saya mampu melakukan atau mempraktikkan Gaharu Keluarga ke kelompok-kelompok Pekka yang saya dampingi?", terus berkecamuk di kepala saya.   

Akhirnya saya coba untuk memulai memberikan penjelasan pada para Ibu di kelompok Pekka. Pada pertemuan pertama saya sampaikan kepada mereka tentang Gerakan Keluarga Pembaharu. Respon awal, seperti yang saya duga adalah keraguan yang sama dengan yang saya pikirkan.

Pertanyaan seperti, "Apakah orang seperti kami bisa menjadikan keluarga kami sebagai keluarga pembaharu dan bahkan menjadi contoh orang sekitar?".

Saya memaklumi ketidak yakinan mereka, karena keterbatasan tingkat pendidikan mereka yang dianggap tidak mampu melakukan hal yang dinilai penting. Dengan sepenuh hati, saya berusaha menyemangati dan mengingatkan mereka bahwa kami atau bagian dari masyarakat yang berpendidikan rendah dan ekonomi pas-pasan ini sudah mampu membangun serikat yang besar yaitu Serikat Pekka. Ternyata upaya saya berhasil para Ibu hebat ini tersadar akan kekuatan mereka dan setuju untuk mulai bergerak bersama. Alhamdulillah.

 

Bahagianya Membangun Gerakan Keluarga Pembaharu

Sampailah kami pada pertemuan berikutnya. Saat itu kami mulai dengan agenda menggambar Sungai Kehidupan Keluarga. Ini sebuah metode untuk mengajak keluarga membuat perjalanan kehidupan keluarganya dalam bentuk gambar. Suasana sangat hangat dan terasa akrab, dengan tangan-tangan mungil anak-anak dan cucu membantu mewarnai Sungai Kehidupan Keluarga mereka. 

Terkadang terlihat sang Ibu dan nenek tertawa bahagia, tak jarang tampak menangis terharu. Yang mengagumkan, anak-anak tetap fokus mengikuti aliran Sungai Kehidupan Keluarga yang diceritakan orang tua mereka. 

Di pertemuan lanjutan, kami isi dengan kegiatan membacakan cerita yang disambut oleh antusiasme anak-anak. Dengan gembira dan senang hati, mereka menawarkan diri untuk membaca cerita yang sudah disiapkan. 

Berbeda dengan zaman dulu, di mana orang tua yang mendongeng untuk anak-anaknya, saat ini justru sang anak yang membacakan cerita untuk orang tuanya dengan sebuah cerita nyata yang menginspirasi. 

Senang rasanya melihat mereka saling merespon dan berinteraksi selama bercerita. Hasilnya, sekarang di setiap pertemuan kelompok para Ibu dan nenek selalu membawa anak dan cucunya. Mereka juga sudah mulai bersama-sama merencanakan apa yang akan dilakukan dan menyelesaikan masalah apapun. 

Ada cerita yang sangat membuat saya bahagia dari anak-anak ini, bahwa sekarang Ibu atau nenek selalu siap mendengarkan cerita mereka. Anak-anak lebih bisa mengungkapkan keluh kesahnya serta mulai bisa menolak dengan baik untuk sesuatu yang tidak mereka sukai. 

Ya, tak ada yang tak mungkin jika mau melakukan sesuatu yang baik, seperti yang dilakukan para Ibu dan keluarganya ini. Mereka membuktikan sendiri, ternyata bercerita melalui cerita-cerita yang menginspirasi bisa dilakukan sebaliknya. Saling mendengarkan cerita antara anak dan orang tua juga dirasakan dapat membangkitkan kedekatan emosional yang baik dan harmonis. 

Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi semua yang terlibat dalam Gaharu Keluarga sebagai agen perubahan untuk membangun pondasi keluarga yang lebih kokoh.

 

(Mailana, PEKKA dan Change Leader GAHARU. Pendamping Keluarga dan Penulis Kisah Baik Gaharu Keluarga Pontianak)