Menanam Harapan dan Perubahan: Kisah Baik Gaharu Keluarga PEKKA Bantul

Lewat pemberdayaan keluarga dengan memanfaatkan tanah pekarangan dan pengelolaan sampah keluarga, Atik bisa mengenalkan Gerakan Pembaharu (Gaharu) Keluarga kepada banyak keluarga lewat di Dukuh Mertosanan, Yogyakarta.
Women

Kisah Baik Gaharu Keluarga PEKKA Bantul dan Semangat Berjuang yang Dikobarkan

Berperan sebagai Dukuh Mertosanan dan Kader PEKKA, membuat saya memiliki banyak kelompok dampingan dengan berbagai fokus isu. Salah satu kelompok yang saya dampingi bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mendorong gerakan lingkungan bebas sampah. Kegiatan yang dilakukan seperti membuat ember tumpuk, lubang resapan biopori,  sedekah sampah, dan produksi sabun dari jelantah. 


Dari banyaknya mengenal kelompok dampingan dan kerja sama yang intens, saya bisa mengenalkan Gerakan Pembaharu (Gaharu) Keluarga kepada banyak keluarga dan mendapatkan banyak pencapaian yang luar biasa demi kebaikan kehidupan masyarakat.

Women

Perjalanan Mengenalkan Gaharu Keluarga

Salah satu kelompok dampingan saya adalah kelompok yang fokus pada pemberdayaan ekonomi yaitu dengan memproduksi makanan ekado lele. Sebagai Kader PEKKA, saya rutin mengadakan pertemuan bulanan di center PEKKA dengan tema yang beragam. Saya menggunakan pertemuan dengan kelompok-kelompok dampingan untuk berbagi tentang Gaharu Keluarga. 


Dalam mengenalkan Gaharu Keluarga, saya berfokus dalam menyampaikan pentingnya komitmen dalam keluarga, bentuk-bentuk komunikasi dalam keluarga dan berbagi peran. Karena melihat perkembangan dan kepercayaan kepada saya, anggota dari kelompok dengan mudah menerima pesan yang disampaikan bahkan meniru apa yang saya lakukan.


Para peserta yang didominasi oleh Ibu-Ibu ini diperkenalkan dengan tools Gaharu Keluarga seperti Sungai Kehidupan Keluarga dan diskusi dengan tema yang terdekat dari lingkungannya. Para peserta tidak hanya mengikuti kegiatan tetapi juga mampu menerapkan apa yang sudah diperkenalkan ke kelompok dampingannya masing-masing.


Sepanjang pengalaman berinteraksi dengan permasalahan keluarga di masyarakat, salah satu yang saya lakukan adalah mendampingi secara khusus satu keluarga yang didatangi secara rutin. 


Saya menangani permasalahan keluarga yang mendapatkan pelecehan seksual kepada anak mereka yang dilakukan tetangganya. Pada awalnya keluarga ini tertutup dan sulit untuk bercerita, tetapi akhirnya berani curhat dan menceritakan kasus tersebut. Selama dua bulan saya ikut memantau dan terus memberikan masukan bahwa tidak perlu malu untuk menceritakan karena orang tua dari anak tersebut perlu tahu kondisi anaknya yang terus murung. Hasilnya saat ini, kasus tersebut sudah naik untuk ditangani Polsek Bantul.

 

Kisah Baik Perjalanan Gaharu Keluarga PEKKA Bantul 

Hingga saat ini, Gaharu Keluarga PEKKA di Kabupaten Bantul sudah dilakukan di 16 kelompok. Data lain yang sudah dikumpulkan adalah:

  • Serikat PEKKA Bantul berjumlah 23 orang dan 23 Kepala Keluarga.
  • Jinal Family berjumlah 22 orang dan 7 Kepala Keluarga.
  • Pengelola Bank Sampah Lestari ada 26 0rang dan 26 Kepala Keluarga.
  • PKK Kal Potorono berjumlah 36 orang dan 36 Kepala Keluarga.
  • PKK Dusun Mertosanan Kulon berjumlah 22 orang dan 22 Kepala Keluarga.
  • PKK RT 007/011 Genengan berjumlah 43 orang dan 43 Kepala Keluarga.
  • PKK RT 006/009/010 Kranginan berjumlah 38 orang dan 38 Kepala Keluarga.
  • Kelompok PKH  RT 007/011 Genengan berjumlah 17 orang dan 17 Kepala Keluarga.
  • Kelompok PKH RT 001/002 Mertosanan kulon berjumlah 13 orang dan 13 Kepala Keluarga.
  • Kube Mekarsari Kal Potorono berjumlah 22 orang dan 22 Kepala Keluarga.
  • Kelompok PKH RT 003/004 Priyan berjumlah 35 orang dan 35 Kepala Keluarga.
  • Kelompok PKH RT 005/006/009/010 Kranginan berjumlah 29 orang dan 29 Kepala Keluarga.
  • Kelompok Ternak Ngudi Rejeki Mertosanan Kulon berjumlah 21 orang dan 21 Kepala Keluarga. 
  • Kelompok UKM Bummas Sejahtera Mertosanan Kulon berjumlah 18 orang dan 18 Kepala Keluarga.
  • PKK RT 003 Priyan berjumlah 32 orang dan 32 Kepala Keluarga.
  • PKK RT 004 Priyan berjumlah 36 orang dan 36 Kepala Keluarga.

Sehingga jumlah total orang yang terlibat dalam inisiasi ini berjumlah 432 orang dan 426 Kepala Keluarga.

 

Kegiatan yang Sudah Dilakukan 

Kegiatan utama yang sudah dilakukan adalah pendampingan kelompok. Pendampingan di 16 kelompok diatas menggunakan metode  pemberian informasi, sharing terkait isu yang muncul atau permasalahan  yang dialami masing-masing keluarga,  membuat Sungai Kehidupan Keluarga,  hingga bercerita, bermain sambil bernyanyi bersama.

Dalam perjalanannya, muncul inovasi keluarga dalam membuat komitmen keluarga dan pengelolaan pemberdayaan keluarga diantaranya pemanfaatan tanah pekarangan dan inovasi Sego Sampah dalam kegiatan pengelolaan sampah keluarga. Selain itu anggota keluarga mampu membuat dan melakukan komitmen keluarga yang sudah dibuat dan terjalin komunikasi aktif di dalam keluarga.

Dalam melakukan gerakan keluarga ini, semua berkolaborasi atau bekerja sama dengan berbagai lintas sektor yaitu dengan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dibawah koordinasi Kementerian Sosial, penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan, Pedukuhan, Rumah Zakat Daerah Istimewa Yogyakarta serta tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di wilayah masing masing kelompok.

Adapun untuk pendanaan gerakan Gaharu Keluarga, masih  mengikuti setiap pertemuan kelompok yang ada dan belum menggunakan dana khusus  dan pertemuan belum berdiri sendiri.

Tantangan yang Dihadapi 

 

Masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam perjalanan mengenalkan gerakan Gaharu Keluarga, antara lain:

  1. Belum bisa melibatkan semua anggota keluarga karena masih didominasi oleh ibu
  2. Belum bisa membuat pertemuan khusus untuk kegiatan Gaharu Keluarga
  3. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan, belum punya proyektor untuk kegiatan pemutaran video ataupun menyampaikan informasi, sehingga masih kurang menarik perhatian dari dampingan 
  4. Masih minimnya pengetahuan dan keterampilan tentang pembaharu (changemaker)  sehingga belum bisa mendampingi secara maksimal

Namun demikian, saya yakin bahwa ke depan akan semakin merata pemahaman yang baik dalam membangun keluarga yang baik dalam segala hal pada banyak keluarga di berbagai wilayah dan daerah. Demikian kisah baik Gaharu Keluarga PEKKA Bantul. 

 

(Atik Mudawamah – Serikat PEKKA, Change Leader Gaharu Keluarga. Pendamping Keluarga dan Penulis Kisah Baik Gaharu Keluarga Bantul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)